BARCELONA - Pelatih
Barcelona Pep Guardiola memuji Qatar, dengan menyebutnya sebagai 'negara
muslim paling terbuka'. Barcelona kini tengah mempertimbangkan
kesepakatan sponsorhip besar-besaran dengan negara Timur Tengah
tersebut.
Barcelona telah menandatangani lima setengah tahun
kesepakatan sponsor di kaos mereka senilai 170 juta euro (225 juta dolar
AS) dengan organisasi nirlaba, Qatar Foundation, pada Desember lalu,
dan disebut-sebut sebagai kesepakatan dengan sponsor terbesar dalam
sejarah sepakbola.
Namun keputusan klub untuk mengumpulkan uang
untuk pertama kalinya dalam sejarah dengan menampilkan logo pada kaus
yang diprotes sejumlah penggemar membuat dewan Barcelona berpikir ulang
membuat kesepakatan pada pertemuan pada hari Sabtu.
Mantan
pelatih
dan pemain legendaris Barcelona, Johan Cruyff, telah mengecam
kesepakatan sponsorship, sementara mantan presiden klub Joan Laporta
mengatakan ia lebih suka memilih kaos yang memasang logo UNICEF, karena
dinilai memiliki pesan.
Guardiola, yang bermain untuk Qatar Al
Ahly antara 2003 dan 2005, merupakan salah satu duta besar yang membawa
sukses untuk pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, telah
memicu kontroversi berkaitan dengan komentarnya yang dipublikasikan di
situs resmi klub.
"Saya dapat memberitahu Anda bahwa saya tinggal
selama dua tahun di Qatar dengan keluarga saya, dan saya menerima
perlakuan yang indah," kata pelatih berusia 40 tahun itu.
"Qatar
membuka diri terhadap dunia Barat dan saya tahu bahwa Yayasan melakukan
sesuatu yang benar-benar baik. Saya berpikir bahwa kita sering tidak
memahami dunia Muslim. Namun mereka cukup memahami kita."
Qatar
Foundation, didirikan pada tahun 1995, telah
mendirikan proyek-proyek yang berfokus pada pendidikan, penelitian
ilmiah dan pengembangan masyarakat, terutama di Timur Tengah.
Ribuan
suporter Barcelona telah menandatangani petisi untuk menuntut bahwa
pencabutan perjanjian dan dewan klub mengirim anggota perwakilan untuk
membuat keputusan pada hari Sabtu jika kesepakatan itu berlanjut.
"Ini
adalah masa-masa sulit dan dewan memiliki kewajiban untuk mencari
alternatif. Qatar adalah negara Muslim yang paling terbuka dan paling
dekat dengan demokrasi Barat. Tapi mereka membutuhkan waktu," kata
Guardiola.
"Jika anggota memutuskan untuk melanjutkan, maka kita
masih akan memiliki sponsor dari sebuah yayasan yang melakukan hal-hal
untuk penelitian dan untuk budaya. Jika tidak, maka kita akan mencari
sumber pendapatan lain," katanya. (nur/tipsbolaoke)
No comments:
Post a Comment