Mourinho yang masih kesal setelah kekalahan mengejutkan 1-0 atas Levante, Minggu, mengatakan bahwa ia tidak ingin terus berbicara tentang kekalahan tersebut.
Pelatih asal Portugal itu menyalahkan Sami Khedira yang diusir keluar lapangan setelah mendapatkan kartu kuning kedua karena terlibat dalam perkelahian, yang mengakibatkan Real Madrid bermain dengan 10 pemain sejak akhir babak pertama.
Tapi ia memaafkan Khedira dalam sebuah konferensi pers sehari sebelum pertandingan menghadapi Racing Santander pada hari Rabu di stadion Sardinero.
"Saya tidak tahu apakah yang dilakukan Khedira bisa disebut perkelahian? Bagi saya itu bukan perkelahian," kata pelatih itu.
"Sebuah perkelahian yang terjadi pada pertandingan Spanyol dan Chili, Anda mengatakan itu spektakuler, luar biasa, dan bahwa hal itu menunjukkan semangat tim, yang menunjukkan karakter luar biasa dan bahwa para pemain sudah seperti saudara."
"Real Madrid melakukannya, tapi dikatakan sekelompok bandit."
Pada tanggal 2 September lalu, pemain Chili emosional yang memicu perkelahian saat wasit meniup peluit akhir, dalam laga di St Gallen, Swiss. Ketika itu Spanyol bangkit dari ketinggalan dua gol untuk mengalahkan Chili 3-2 dalam pertandingan persahabatan.
Mourinho mengaku terkejut Khedira diusir keluar lapangan, karena dia adalah pemain yang sangat tenang.
"Dia adalah salah satu pemain yang menjadi harapan terakhir saya. Tapi dia melakukannya dan ada sanksi. Tim bermain dengan 10 pemain, kami kalah dan besok dia tidak akan bermain karena sanksi," kata pelatih itu.
"Dia tidak pantas mendapat sanksi lainnya. Setelah sanksi berakhir, ia akan seperti pemain yang lain. Saya tidak khawatir dia akan melakukannya lagi, karena dia bukan sosok pemain yang suka bikin ribut," tandasnya.
Mourinho mengatakan, menghadapi Santander dia akan membawa tiga pemain untuk menggantikan Khedira yang terkena sanksi dan Pepe serta Coentrao yang mengalami cedera otot kaki saat menghadapi Levante.(nur/tipsbolaoke)
No comments:
Post a Comment