LONDON - Ketua Asosiasi Pemain
Profesional (PFA), Gordon Taylor, khawatir apa yang dilakukan Carlos
Tevez dengan menolak tampil sebagai pemain pengganti untuk Manchester,
mungkin bukan yang terakhir kali yang dialami sebuah klub elit dalam
memenuhi tuntutan permainan modern.
Tevez menuai kontroversi
menyusul penolakannya untuk turun dari bangku cadangan saat melawan
Bayern Munich, ketika diminta oleh manajer klub, Roberto Mancini,
Selasa.
Atas penolakan itu, Mancini menganggap bahwa kerja sama
dia dengan pemain asal Argentina itu telah selesai. "Karir dia di City
sudah selesai," katanya seusai pertandingan dengan nada tinggi.
Sikap Mancini itu mendapat dukungan dari sejumlah kalangan, antara lain komentator media yang juga mantan manajer Liverpool dan
Skotlandia, Graeme Souness.
"Dia (Tevez) adalah salah satu apel
busuk," kata Souness kepada Sky Sports. "Dia memalukan sepak bola. Ini
benar-benar tidak dapat diterima. Dia pemain sepak bola dan dia dibayar
untuk bermain."
Bukan hanya Tevez yang bersikap menentang Mancini
saat City tertinggal 2-0 atas Bayern di Allianz Arena. Striker Edin
Dzeko juga bereaksi marah setelah digantikan oleh Nigel de Jong.
Taylor, bagaimanapun, percaya bahwa sebagai manajer beradaptasi dengan sistem berbasis skuad bisa ada insiden lebih lanjut.
"Saya
pikir akan lebih banyak pemain marah," kata Taylor. "Akan ada pemain
top tidak senang saat diganti. Tapi itu adalah bagian dari permainan
sekarang. Pemain harus profesional, meskipun kadang-kadang manajer harus
menyadari persoalan sensitivitas."
Mancini telah menegaskan
bahwa Tevez -- yang dilaporkan sebagai salah satu pemain dengan gaji
tertinggi di sepak bola Inggris dengan upah mingguan
lebih dari 200 ribu pound -- tidak akan pernah bermain untuk klub lagi
pasca kekalahan Selasa.
"Jika saya memiliki cara saya, ia akan
keluar. Dia selesai dengan saya," ujar Mancini. "Jika seorang pemain
memiliki banyak uang untuk bermain bagi Manchester City, dia tidak bisa
(menolak untuk bermain), tidak pernah."
Manajer asal Italia itu
menambahkan bahwa ia akan berbicara dengan ketua Manchester City,
Khaldoon al-Mubarak dalam beberapa hari mendatang untuk memutuskan apa
yang harus dilakukan dengan Tevez.
"Pada hari-hari berikutnya,
kami akan berbicara dengan Khaldoon," ujar Mancini. "Ini adalah hal
normal. Dia adalah ketua. Dia memutuskan segalanya."
Sementara
itu Tevez meminta maaf kepada fans klub untuk 'kesalahpahaman' yang
terjadi di Munich. "Saya ingin meminta maaf kepada semua fans Manchester
City, dengan siapa aku selalu memiliki hubungan yang kuat, untuk setiap
kesalahpahaman yang terjadi di Munich," kata
Tevez.
"Ada beberapa kebingungan di bangku cadangan dan saya
yakin posisi saya mungkin telah disalahpahami. Ke depan saya siap
bermain bila diperlukan dan untuk memenuhi kewajiban saya," ujar pemain
berusia 27 tahun itu.
Taylor menambahkan: "Ini adalah situasi
yang serius. Ini akan cukup sulit untuk diterima meskipun seandainya
Manchester City memenangkan pertandingan itu. Kenyataan mereka kalah
2-0, sehingga membuat lebih sulit untuk mengerti."
"Para pemilik
Manchester City jelas menginginkan sebuah klub dengan reputasi yang
baik. Itu tidak terjadi semalam. Sebuah pernyataan telah dibuat oleh
Roberto Mancini bahwa pemain tidak akan bermain untuk klub lagi.
Sekarang tinggal urusan pemilik dengan pemain yang bersangkutan,"
katanya. (nur/tipsbolaoke)
No comments:
Post a Comment