"Saya tidak pernah berpikir tentang meninggalkan Anzhi sejak saya datang ke sini," kata pemain terbaik Afrika empat kali. "Selain itu, saya berniat untuk bermain dengan Anzhi sampai akhir karir saya."
Meskipun bergabung dengan klub yang ambisius pada Agustus tahun lalu, Eto'o telah berulangkali dikaitkan dengan pinjaman atau hengkang dari Anzhi -- yang berbasis di Dagestan, salah satu daerah paling miskin di Rusia dan penuh kekerasan.
"Saya senang bermain di Anzhi dan aku akan memenangkan sesuatu yang serius dengan klub saya. Mungkin di Liga Champions jika kita akan cukup beruntung. Dan saya harap saya akan dapat bermain lima atau enam tahun lebih di sini sebelum gantung sepatu saya. "
Eto'o (30), yang bergabung Anzhi pada langkah multi-juta euro, menambahkan bahwa ia belum tunduk pada penyalahgunaan rasis di Rusia.
"Masalah rasisme membuat banyak orang waspada tapi saya tidak ada mengeluh tentang," kata Eto'o, yang memenangkan medali UEFA Champions League dengan Barcelona dan Inter Milan.
"Saya tahu bahwa Roberto Carlos memiliki masalah tertentu sebelum kedatangan saya di Makhachkala tapi masalah ini tidak mempengaruhi saya sama sekali."
Meskipun kedatangan veteran Brasil, Carlos, bintang Rusia Yuri Zhirkov dan Eto'o, Anzhi tidak terlalu sukses, karena pada tahap pertama musim ini, menduduki posisi ketujuh dalam klasemen, jauh di belakang Saint Petersburg dan tim mapan Moskow lainnya.
Pemain Anzhi tinggal dan berlatih di Moskow untuk alasan keamanan dan hanya mengunjungi Laut Kaspia kota Makhachkala untuk pertandingan kandang. (nur/tipsbolaoke)
No comments:
Post a Comment